Salam pembuka kata. Cerita songsang kisah benar semua berbisik untuk berbicara. Pesananku, masih sempat lagi untuk kamu beralih ke entri lain atau halaman lain sebelum aku memulakan bicara. . . Kalian masih berkesempatan berhenti membaca setakat ini...
Ahad telah berlalu dengan tenangnya, kini Isnin menjadi penganti, pergi nya kelmarin tanpa tinggalan, datangnya hari ini tanpa dipinta, itulah fitrah kehidupan ada yang pergi ada yang kembali,seperti kata nya "patah tumbuh hilang berganti". Semakin melangkah semakin matang rasanya,dewasa agaknya.
Maka berakhirlah minggu itu...beberapa langkah saja lagi untuk memulakan minggu baru...barukah ia andai esok masih yg sama sebegini rupa,apa yang membezakannya...wujudkah konklusinya untuk hari ini andai esok menunjukkan rupa.
Kelmarin...tiada yang indah untuk dijadikan kenangan,awal pagi hingga lewat malam hanya merasai ligat masa berputar...entah mengapa pemikiranku mencari cari sesuatu pada hari semalam untuk direnung pada hari ini,padahal tiada yg perlu diratap...itu kataku namun sebaliknya gomelan hati dan pemikiranku...Lain pula rasanya untuk hari ini
Hari ini mula bersinar,harapanku agar wujudlah kenangan untuk hari ini agar hari ini tidak hilang menggagas usiaku...aku perlu semua itu.ada untukku bergelak dan menangis saat ku kesepian.Namun bukan sinar yang ku lalui
Mengapa hidup ini perlu ada senyum bersilang tangis.mengapa kita sering kali mempersoalkannya...namun kita tak pernah mempersoalkan kenapa saat senyum dan tangis kita tak pernah serentak tapi serupa gerak.
Ada masa nya aku lebih senang sendirian,membiarkan jiwa dibuai kenangan lalu. Ada rindu yang semakin menebal, hendak dikikis terasa sukar,malah semakin berkarang dilubuk hati. . Jauh benar rasanya diri ini dari dunia luar.
Itulah kehidupan bukan hanya aku namun semua kita di sini. Yang berkumpul di teratak ini...tidak akan tahu apa yang seterusnya. Kehidupan umpama kita melangkah anak tangga, kita fikirkan anak tangga itulah yang terakhir, rupa rupa nya dalam samar wujud satu anak tangga lagi, tatkala kaki melangkah melayang di udara lalu terhentak pada sesuatu yang tidak kita duga, kita berhenti seketika membiarkan diri terbiasa justeru terdiam, dalam diam ada yang tertawa malah ada yang marah...namun itulah kehidupan... Pasti ada parut kerna langkah peninggalan kita. Siapa kita,kita yang tentukan, mengapa jalan itu yang dipilih...itu pilihan kita.
Noktah
.
8 comments:
salam wan...lama sik jalan-jalan sitok...kenak macam sedih jak? ceria-ceria selalu....
sungguh bermakna kata2 awak neh taw...
zahidah dihaz
aok lamak xnagga ktk..huhu..aok gembira jak mek tok..
shahsyaz
huhuhu..biase2 je
wah gembira2 je..
betol x ape yg awk bls komen zahidah dihaz
shahsyaz
heehe..ebtul tu..ehehhe
hehehehe..
ade harapan nk belajar loghat sarawak neh
shahsyaz
hehehe...boleh je..huhuhu
Post a Comment