♥





Oh ibuku,
Masihku ingat waktu kecil dahulu,
Waktu peluh keringat,
Membasahi tubuhmu,
Kemana saja kau bawa aku dalam peluk dakapmu ceria selalu,
Minum makanku,
Muntah tangisku,
Tak melatah dikau tak jemu,
Ibuku,
Kau penawar dukaku,
Senang sentiasa ku dengar kau bercerita,
Mungkin kerna itulah ku taksub dengan bahasa,


Mak kenapa dinasour tak wujud lagi?
Kenapa bintang dilangit tak sebesar mentari?
Engkau ibuku,
Engkau juga ilmuku,
Pelbagai soalan dia jumpa namun tidak pernah engkau jemu,


Labah labah hitam pergi panjat pokok jati,
Bila hujan turun dia lekas bersembunyi,
Ibu kata kalau anak sejati tak takut hujan,
Jangan engkau sembunyi bila datang rintangan,


Seperti adanya dirimu menemanku waktu tidurku,
Seperti indahnya rembulan,
Cahayanya menyinar,


Kini aku sudah dewasa,
Tidak lagi bermanja,
Namun kisah silam kita masih segar diminda,
Aku menangis engkau ada disisi,
Waktu aku gembira engkau tentu rasa bahagia,


Ibu ingat tak?
Waktu ikut ibu pergi pasar,
Terpaksa naik bas kerna belum ada kereta,
Panas terik nan membakar dan kau payungkan aku,
Kau bagai lilin membakar sungguh anakmu,
Namun aku tak seperti anak yang lain,
Tak perlukan robot boleh bercakap untuk bermain,
Diberikan gasing kupusing dari pagi hingga ke petang,
Kalau dapat pistol aku senyum seorang,
Mungkin sifat itu kuwarisi dari dirimu,
Sederhana dalam apa jua benda kau laku,
Tepuk amai amai sang belalang dan kupu kupu,
Aku ingin kau tahu dirimu ratu hidupku...







.